Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 18 April 2012

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia

A. STRATEGI PEMBANGUNAN

Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam memplajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonomi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan (Suroso,1993). Berikut ini adalah strategi-strategi pembangunan ekonomi :

1.    Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah:
-    Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
-    Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah (trickle-dowm-effect)- pendistribusian kembali.
-    Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.

Kritik paling keras dari strategi pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.

2.    Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah ditekankannya peningkatanpembangunan melalui teknik sosial enginering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.

3.    Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep strategi tergantungan adalah :
•    Kemiskinan di negara – negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak / negara lainnya
•    Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “Teori ketergantungan tersebut memang cukup relevanm namun sayangnya telah mnjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri (Self Development)

4.    Strategi yang berwawasan ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurang mampunyadaerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut mereka kurang mampunyadaerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya. Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.

5.    Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana dari dtrategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh ILO pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu, sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.


C. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan

Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantunganlah yang munkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai addalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruanglah yang akan dipergunakan.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan ekonomi :

•    Ukuran suatu negara (geografis, penduduk, dan pendapatan)
•    Sistem dan struktur politik
•    Latar belakang historis
•    Hubungan Internasional
•    Bantuan modal Internasional
•    Pemerataan dan pertumbuhan penduduk
•    Pendidikan
•    Teknologi

Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Strategi ekonomi merupakan berbagai usaha yang dilakukan demi tercapainya proses dan perubahan terus-menerus dalam memperbesar pendapatan perkapita. Strategi yang akan dilakukan sangat erat kaitannya dengan sistem perencanaan yang dibuat. Semakin perencanaan yang akan dilakukan dinamis maka strategisnya pun akan tertata rapih.
Strategi ini dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik berat setiap repelita, yakni:

•    Repelita I: Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian, meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
•    Repelita II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
•    Repelita III: Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
•    Repelita IV: meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita-repelita, selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

D. Perencanaan Pembangunan

Adapun definisi pernecanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :

1.    Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan
2.    Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3.    Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih brbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik
4.    Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas.
5.    Dengan adanya perencanaan maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6.    Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7.    Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
8.    Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, mengahdapi siklis konjungtur.

Dalam sejarah perkembangannya, peencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia terbagi dalam beberapa periode, yakni :

Periode sebelum Orde Baru, dibagi dalam :
•    Periode 1945 – 1950
•    Periode 1951 – 1955
•    Periode 1956 – 1960
•    Periode 1961 – 1965

Periode setelah Orde Baru, dibagi dalam :
•    Periode stabilisasi dan rehabilitasi    : 1966 – 1958
•    Periode Repelita I            : 1969/70 – 1973/74
•    Periode Repelita II            : 1974/75 – 1978/79
•    Periode Repelita III        : 1979/80 – 1983/84
•    Periode Repelita IV        : 1984/85 – 1988/89
•    Periode Repelita V            : 1989/90 – 1993/94


referensi :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab2-perkembangan_strategi_dan_perencanaan_pembangunan_ekonomi_indonesia.pdf

0 komentar:

Posting Komentar